#5 GIANT SEA WALL JAKARTA

GSW Jakarta; Modal Pembangunan Pesisir Terpadu Nasional (NCICD)

Dalam upaya untuk meningkatkan pencegahan banjir, mendorong pembangunan perkotaan dan - umumnya - menjadi lebih metropolis bergengsi, pemerintah Jakarta dan pemerintah pusat Indonesia telah sepakat untuk memulai realisasi Pembangunan Nasional Pesisir Capital Terpadu (NCICD) masterplan, lebih dikenal sebagai raksasa Sea Wall, yang terletak di teluk di utara Jakarta (ibukota Indonesia). Upacara peletakan batu pertama untuk ini mega proyek dilakukan pada bulan Oktober 2014. Belanda dan Indonesia bergandengan tangan untuk membangun proyek.

MENGAPA JAKARTA MEMBUTUHKAN GIANT SEA WALL?

Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta telah diganggu oleh seringnya banjir di tengah puncak di musim hujan seperti infrastruktur dan pengelolaan air tidak memadai, sehingga relokasi sementara puluhan ribu orang di bulan Januari (puncak musim hujan di Indonesia). Namun, masalahnya adalah lebih rumit. Jakarta tenggelam pada tingkat antara 7,5 dan 14 cm per tahun karena ekstraksi air tanah dalam di kombinasi dengan tekanan dari bangunan bertingkat tinggi di Jakarta, sehingga membahayakan kesejahteraan generasi mendatang, atau, setidaknya memerlukan migrasi lebih dari empat juta orang sebagai bagian utara kota secara bertahap akan tenggelam oleh laut jika tidak ada tindakan segera diambil (total penduduk nomor Jakarta sekitar sepuluh juta orang). Dalam waktu lima puluh tahun, permukaan laut diperkirakan akan 3-5 meter di atas permukaan jalan Jakarta. Pada tahun 2025, meningkat banjir dari sungai diharapkan karena kebanyakan sungai akan berhenti pemakaian di bawah gravitasi ke laut.




NASIONAL MODAL TERPADU PEMBANGUNAN PESISIR (NCICD) INDUK

The NCICD meliputi pembangunan tembok laut raksasa hanya utara Teluk di Jakarta sebagai langkah untuk melindungi ibu kota terhadap banjir dari laut. Dalam dinding ini laguna besar akan dibuat untuk buffer outflow dari 13 sungai di Jakarta (a memompa waduk raksasa). Dinding laut raksasa ini akan dibangun dalam bentuk Garuda (burung mitos besar yang simbol nasional Indonesia) dan oleh karena itu akan menjadi struktur ikonik (lihat gambar di bagian atas halaman web ini). Ini akan memakan waktu 10 sampai 15 tahun sebelum pembangunan tembok ini direalisasikan. Sementara itu, tanggul yang ada akan diperkuat.

Dalam rangka untuk membuat masterplan ini lebih menarik bagi investor swasta, permukaan dinding laut raksasa akan menjadi pusat pengembangan perkotaan. Partisipasi swasta diperlukan karena hal ini USD $ 40000000000 proyek tidak dapat dibiayai oleh pemerintah Indonesia sendiri. Pembangunan perkotaan termasuk kantor kelas atas dan perumahan serta perumahan murah, daerah hijau dan pantai. Kota terpadu yang baru juga akan melibatkan 17 pulau-pulau buatan, lengkap dengan jalan tol, kereta api, dan pelabuhan, dan harus mampu menyerap sekitar dua juta orang. Jakarta saat ini penuh sesak dan infrastruktur yang tidak memadai, masterplan ini akan mengurangi tekanan pada kota yang ada. Panjang dinding laut raksasa bisa mencapai 32 kilometer (dari kota Tangerang di barat Jakarta ke Tanjung Priok Jakarta).

New Priok Lokasi Indonesia Investments Jakarta Van der Schaar

Oleh karena itu, dua fase dari mega proyek adalah:

A. Memperkuat dan meningkatkan tanggul pantai yang ada di sepanjang 30 kilometer, dan pembangunan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta. Groundbreaking tahap pertama ini dilakukan di Oktober 2014.

B. Raksasa Sea Dinding; tanggul raksasa (lebar kilometer-32) yang meliputi bandara, pelabuhan, jalan tol, daerah perumahan, kawasan industri, pengolahan limbah, penampungan air, dan daerah hijau, di ruang sekitar 4000 hektar.

PIHAK TERLIBAT

The NCICD masterplan adalah proyek bersama antara pemerintah Indonesia dan Belanda (studi kelayakan untuk NCICD sebagian besar dibiayai oleh pemerintah Belanda). Proyek NCICD dipimpin oleh konsorsium yang dipimpin oleh Witteveen + Bos (kontraktor utama) dan GRONTMIJ, dengan subconsultants KuiperCompagnons, Deltares, Ecorys dan Triple-A.

USD $ 40000000000 proyek akan dibiayai bersama oleh pemerintah Indonesia, pemerintah Jakarta lokal dan investor swasta. Berapa banyak masing-masing pihak harus berkontribusi belum belum memutuskan. Tender untuk proyek telah belum dibuka pemerintah masih mempelajari aspek teknis dari proyek (termasuk integrasi dengan proyek-proyek lain seperti mass rapid transit dan Jakarta Outer Ring Roads).

Jakarta Propertindo telah ditunjuk untuk mengkoordinasikan reklamasi dari 17 pulau buatan.




Sumber :
http://www.tribunnews.com/tag/giant-sea-wall
http://ncicd.com/tag/giant-sea-wall/
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150730154700-92-69138/pemerintah-akan-bentuk-badan-pengawas-proyek-giant-sea-wall/
https://www.youtube.com/watch?v=X8k3eW_5z9Y
http://www.liputan6.com/tag/giant-sea-wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar